laman

Rabu, 05 Maret 2014

fanfic hunli: stupid blind one shot

Title: Stupid Bind
Author : Fateem_ah
Main Chast: Sehun (EXO K), Sulli (F(X))
Other Cast: Baekhyun (EXO K), Crystal (F(x)), Nam joo (A pink)
Rating : PG 13
Length: One shoot


Author’s pov
                Kalian  tahu akan ukuran bukan? Bukankah dipelajaran fisika bahkan sudah dikupas tuntas sampai ke akar-akarnya? Lah terus apa hubungannya dengan cerita ini?
                Begini, seorang lulusan  terburusan Fisika Universitas Excelent pun mengatakan “ kalau pengukuran dilakukan dengan teliti maka jarak tersebut absolut!”. Tetapiseorang lulusan terbaik jurusan sastra dan bahasa mengatakan “tak selamanya, jarak absolut itu absolut dihati tapi relatif. Bayangkan saja, seseorang yang sedang jatuh cinta itu wterpaut satu meter saja dengan orang yang dicintainya akan gemetaran bagaikan jaraknya 1 centi. Sekali lagi, itu relatif lho.
                Lalu, tersebutlah 4 orang insan yang sedang duduk berhadap-hadapan di suatu meja berukuran 1x2 meter. Mereka tampak terpekur memikirkan sesuatu yang tertulis di papan tulis, sebuah tugas. Salah seorang berambut panjang diikat tinggi dan berponi sedang menulis, oh sepertinya dia jadi sekertaris. Sedang seorang lagidisamping si sekertaris, ia berambut panjang digerai dengan seragam awut-awutan, 2 orang yang lain yakni seorang berkromosom y, dimana seorang diantaranya terlihat bicara asal dengan gajenya, sedang yang satunya lagi terlihat menaggapi pembicaraan teman laki-lakinya dengan sopan dan sok cool, mereka duduk di hadapan 2 orang cewek yang tadi.
                Sedang si cewek sekertaris dengan gayanya sedang menulis, diam-diam matanya terus bermain ke arah namja didepannya meski hanya mampir sebentar kemudian pulang lagi, terus seperti itu dengan kecepatan konstan. Ia berharap lelaki itu mengajaknya bicara. Sekali mata mereka bertem, hati si gadis rasanya seperti terkena gempa 16 skala richter, seakan jarak mereka hanya 1 centi. Tetapi kenyataannyaberbeda jauh 1 meter = 100 centi! Hallow! Bukannya perasaan hati itu membuat kita menutup mata akan teori-teori fisika yang rumit bukan?
                Dalam lirikannya ternyata tersimpansebuah senyuman manis dibibirnya. Tersenyum-senyum menertawakan apa coba? Emang sih, aktingnya ini diasosiasikan sama namja gaje di sebrang kirinya, yang sedari tadi mengoceh tidak jelas. Lalu didasar lubuk hatinya yang paling dalam, ia tersenyum di manis-maniskan agar wajahnya semakin cantik dan berharap namja dingin didepannya meliriknya.
                “gimana ini? Eh, anu lebih baik di hilangi kotorannya dulu maksudku, gitu loh!” kata namja ga je yang sibuk membolak-balik buku biologinya yang super tebaldibaliknya terdapat wajah imut dengan mata sebesar jarak antara 2 garis yang berhimpitan.
                “kok dihilangi kotorannya sih! Kalo selada itu memang kotorpasti akan tergeletak kaku di stan sayuran supermarket, ya mana ada yang beli?” rutuk cewek dengan seragam awut-awutan yang memasang muka judesnya.
                “ dibersihkan” sahut snamja sok cool dengan separuh berharap agar omongannya ditulis oleh si sekertaris.
                “nah ! begitu maksudku, Ea!! Oh sehun! Kau pandai merangkai kata! Bagai pujangga saja!wkwkw, sulli kau tulis di bersihkan saja, jangan dihilangkan kotorannya” pesang namja gaje nan alay juga ternyata, itu kepada si sekertaris yang rupannya bernama sulli dan yeoja itu hanya mangut-mangut nurut sama si alay .
                Sehun’s pov
                “maaf ibu guru tidak bisa mengajar sampai jam 2, tadi ibu baru saja dapat kabar anakku kecelakaan. Jadi lebih baik ibu beri tugas untuk menulis laporan hasil pengamatan kemarin, dikumpulkan hari ini. Agar cepat ibu buat kelompok. Begini ya? Meja ini dengan meja dibelakangnya. Jadi empat-empat, ada pertanyaan?”
KRIK…KRIK…KRIK
                “baguslah kalau begitu, tanggung jawab ibu serahkan pada ketua kelas”
                “ siap saem! “ jawab su ho si ketua kelas dengan antusias.
                “nagus suho, baik ibu pergi dulu, kerjakan sungguh-sungguh ya!”
                “ne saem!!!” jawab murid-murid sekaligus juga aku dengan parau.
                Lalu su ho maju ke papan tulis dan menulis keterangan-keterangan tugas yang dioleh kahi saem.
                Sedangkan aku menatap penuh harap kearah punggung yeoja didepanku yang bernama sulli. Rasanya ingin teriak “yeeeei!!!” yang benar saja sulli sekelompok denganku?
                Namun sekarang aku bisa apa? Memanggil-maanggilnya ‘ ayo kita kerjakan’ atau langsung ‘sulli kau yang tulis ya’ atau bagaimana? Sementara aku sibuk berpikir bagaimana nantinya aku akan terlihat di hadapan sulli, yeoja itu malah sudah bertindduluan dan membalikkan badan ke belakang ke arahku dan baekhyun.
                “kita sekelompok kan?” tanyanya dengan muka yang sangat manis dan lantas hanya bisa membuat mulutku tetap tertutup rapat. Sebaiknya ih pantas untuk yang sok cool, daripada mulut menganga.
                “iya donk” jawab baekhyun otomatis seraya memaksa matanya yang tadinya Cuma ½ centi lebarnya jadi bertambah lebar 2 x lipat dan mengarahkan tatapan berlebihan itu pada sulli.

                = = = 45 menit kemudian.
                Begitulah kerja kami. Sesekali aku bicara pada yeoja dihadapanku. Sekaltatapan matanya yang menatapku saat ku bicara padanya itu membuat jantungku menggedor-gedor tulang rusuk dan memaksa untuk loncat keluar, toh sekuat tenaga, aku memaksaagar terlihat biasa-biasa saja.
                Aku tak mengerti selama kami duduk berhadapan ini apakah ia sempat barangkali melirikku? Karena menatap matanya sesaat itbutuh daya 1200 watt. Iya! Sangat sulit rasanya. Tapi kenyataannya sesekali dua kali mata kami sempat bertumbukkan dan itu cukup membuat jantungku bagai tersetrum listrik 220 volt. Mungkinkah ini cinta?
                Disampingku, baekhyun dengan gaya luar biasa mengoceh tak jelas dengan style membolak-balik buku biologi super tebal yang kami gunakan sebagai buku diktat biologi dikelas 3 SMA ini. Sementara diseberang kiriku- soo jung yang aku sudah hafal akan ciri khasnya yakni muka sarkastik, juga turut membaca-baca buku catatannya dan beberapa kali tampak berdiskusi dengan sulli dan baekhyun juga aku.
                “gimana nih? Eh anu,,lebih baik dihilangi kotorannya dulu, maksudku gitu loh!” namja bernama baekhyun itu berkata dengan nada yang diasosiasikan seorang pelawak pada penontonnya. Lucu kah?
                Tapi aku hanya tersenyum tipis seraya menutupi senyumanku itu dengan tangan kiriku.
                “kok dihilangi kotorannya sih! Kalau selada itu memang kotor, pasti akan tergeletak kaku di stan sayuran supermarket. Ya mana ada yang beli?!” crystal menyahut dengan gayanyang biasanya sarkastik.
                “dibersihkan” sahutku.
                                                                                                ***

                Seperti biasa pagi itu sehun datang paling siang. Ia melihat bangku-bangku kosong, memilih-milih mana yang akan ditempatinya.ada 3 bangku kosong? Padahal pintu gerbang baru saja ditutup 1,7556..detik setelah sehun masuk. Berarti ada dua orang yang idak masuk setelah menyisakan bangku kosong dipojok depan kanan sisi kelas dan bangku yang berada paling belakang. Tersematlah baekhyun yang sedang memotongi kuku disana. Jadi kalau sehun memilih duduk di bangku paling belakang, ia akan semeja lagi dengan baekhyun. Tapi lalu ia teringat sulli yang duduk di bangku paling depan. Mejanya bersebrangan dengan sisa tempat yang diwariskan oleh 2 sosok yang tidak hadir hari ini.
                Sayang, jalan yang diambil sehun bukan main bodohnya, ia mengambil keputusan untuk tenggelam dalam perasaanya sendiri dan memilih untuk lebih baik menatapi sosok yeoja yang namanya selalu memenuhi pikirannya itu dari belakang. Takut kalau-kalau yeoja itu tahu kalau dirinya selalu memerhatikan nya.
                                                                                                ===
TET…TET…TET
                Bel istirahat berbunyi sangat keras hingga mampu membuat orang yang sakit jantung lemah akut jadi mati seketika. Benar-benar bukan main kerasnya. Tapi menurut baekhyun yang menutupi telinganya dengan kedua tangan milik namja itu sendiri begini:
‘apa apaan sih bel begituan!! Kurang setengah hertz lagi bel itu akan menjadi gelombang ultrasonic”
                Lupakan masalah soal bel sekolah yang sepertinya sudah diluar masuk akal itu. Istirahat sedang berlangsung sedang diruang kelas 3-a, masih kira-kira ¾ siswanya tetap berada disana. Wuihh! Banyak sekali? Kok gak pada keluar? Kenapa? Karena… pertama yang sepertinya ini adalah factor utamanya yakni setelah istirahat ada ulangan kimia teori dengan guru yang mengerikan. Kedua kantin jauh sekali dari letak kelas mereka yang terpencil disudut sekolah. Dan factor terakhir ini sepertinya kurang diindahkan tapi memang beginilah situasinya.              
                Ruang kelas yang bersih dengan kadar keramaian 10% itu dimasuki oleh seorang makhluk berseragam dari kelas lain berambut mengombak sebahu yang terlihat habis di roll semalaman. Kuku tangannya berwarna merah ngejreng dengan titik-titik hitam seperti kepik. Rok nya super pendek, sepatunya tampak seperti lebih pantas dipakai oleh anak TK. Sedang ditangan yeoja itu terpasang 1 jam tangan berwarna pink dan gelang silicon yang warnanya senada dengan di tangan kiri, ditangan kana nada jumper pink mudadan 3 gelang silicon warna-warni. Heboh sekali. Sedangkan pita besar yang menyangkut di sudut kiri kepalanya melambai-malambaimengerikan mengiringi langkah genitnya menuju podium yang tersemat didepan kelas 3-a tersebut.
                Sementara itu penghuni-penghuni kelas menatapnya prihatin. Begitu juga dengan namja sok cool bernama oh se hun “ hah! Dia lagi!”ucapnya lirih. Bagaikan melihat sebuah bencana besar dihadapannya.
                “ Ehem!” setelah berdehem dibuat-buat, matanya melirik-lirik sok manis kea rah penghuni kelas 3-a. cantik? Iya sih tapi kalau tidak senorak itu ia akan lebih cantik lagi.
                “Namjo? Ada apa ke kalas kami?” Tanya su h si ketua kelas sok penting.
                “ah begini, teman-teman, miggu besok adalah hari ulang tahunku aka nada pesta perayaan dirumahku jam 7 malam, datang yaaa!! Terutama se hun! Kau harus datang ya,, aku menunggumu”
                “HUU..sorak murid-murid 3-a yang terlihat jelas bahwa dalam paduan suara tadi baekhyun sebagai main vocalnya.
                Dan kalu kalian bertanya-tanya bagaimana reaksi sehun, author bakal nyeritain begini: sejak kedatangan namjoo sebagai salah satu fansnya di kelas, perutnya mulai terasa mulas bagai dihantam 1000 pukulan naruto yang sedang pake jurus 1000 bayangannya. Lalu sehun segera mengambil buku kimia yang ia pelototi dari tadi ( tapi sebenarnya ia tak paham maksud tulisan dibukunya) dan kegiatannya begitu terus salama namjoo mengoceh terus tentang pesta ulang tahunnya. Tapi sekali-sekali sehun melihat kea rah sulli yang duduk paling depan. Kasihan sulli pasti ia kena muncratannya nam joo. Wkwkwk( enggak author bercanda).
                Tapi kalau pembaca kepo akan reaksi sulli, aku bakal nyeritain juga koq, begini: “terutama,,sehun! Kau harus datang ya! Aku menunggumu!”
BLUG!
Seperti didorong jatuh ke dalam sumur 20 meter. Ia langsung merasa kecil dan tidak berarti apa-apa bagi sehun. Sebenarnya sulli suka sama namja sok cool bernama sehun itu, tapi dia Cuma bisa lirik-lirikdia, kalau ngobrol itu paling cuma kesempatan kritis kalau mereka pas berdua aja baru mereka bicara, toh kesempatan itu langka adanya. Sedangkan cewek-cewek sibuk mengantri untuk bisamenyapa hei! Pada sehun tiap harinya. Lah terus aku Cuma dianggap apa dong sama sehun?! Begitulah pertanyaan yang memenuhi otak sullisaat itu. Ia merasa bahwa dirinyaitu dianggap sebagai yeoja sombong yang gak mau bilang hai, kalau ketemu, padahal apartemen mereka bersebelahan. Disbanding sama cewek-cewek gak tau mali yang suka bertingkah hiperaktif dan hiperbola disekitar sehun dalam radius 100 meter, sulli Cuma bagaikan seekor kupu-kupu cantik namun suka berkamuflase dengan lingknya dihamparan hujan tropis yang luasnya minta ampun dibrazil sana.
                                                                                                ***
                Masih dihari yang sama saat pulang skeolah, seorang namja lengkap dengan seragamnya berlari untuk mendapatkan kesempatan memasuki lift apartemen yang mulai menutup. Dan ‘set’! ia menahan pintu lift itu dengan sepatunya, lalu pintu terbuka untuk ia masuki. Sebut saja namja itu sehun, ia terbelalak salting melihat-satu-satunya orang yang mengisi lift itu, yah sebut saja yeoja itu bernama sulli yang naksir dan ditaksir sama sehun.
                Didalam lift yang cuama ada sehundan sulli. Keadaan sepi sekali. Mereka sama-sama hanyut dengan kegrogian yang merusak momen langka ini menjadi suasana hening cipta.
                “Eum kau datang ke pesta ulang tahun namjoo?”
Wuihh!100 buat sehun! Dia lebih bisa mengatasi keguguannya dan tetep sok cool ia memulai pembicaraan.
                “iya rencananya sih begitu, tapi dengan siapa? Apa ada yang mau menemaniku datang?” jawab sulli separuh berharap.
                “apa crystal tidak datang?kudengar dia ikut lomba panahan kan?”
                GUBRAK! Aduh sehun! Pease deh! Kamu jangan dudul kayak begituan. Udah jelas-jelas sulli tu ngarep sama kamu. Eh malah pura-pura innocent. Sebenarnya sehun tahu maksud perkataan sulli tadi, berharap dirinya mengajak sulli untuk datang ke pesta ultah namjoo. Tapi entah kekuatan lembu macam apa dan dari arah mana yang merasuki sehun, sehingga ia jadi bersikap bodoh setengah mati macam begituan. Huft!
                “Oh iya, krystal gak bisa datang, kau datang?pasti datang kan? Kan namjoo mengudangmu secara khusus”
                “Entahlah”
                Pupus sudah harapan sulli untuk bisa datang ke pesta namjo bersama sehun. Padahal di lubuk hatinya yang paling dalam sehun benar-benar kepingin mengajak sulli pergi dengannya ke ultah namjoo. Tapi ia tak punya daya yang bisa memberinya kekuatan untuk mengatakannya, dan sialnya ia malah kerasukan arwah lembu yang membuatnya tambah babo.
                Keesokan harinya di sekolah,,kau tahulah sendiri suasana istirahat seperti apa. Yah ramai. Ada yang makan, ada yang mengerjakan PR di sekolah, pamer barang baru, pamer pacar, baca komik, nyanyi-nyanyi gaje dll. Pokoknya aneh-aneh lah. Sementara kondisi kelas 3-a bisa direfleksikan dengan apa yang kusebut diatas tadi. Eh salah-salah!sepi! yak! Kelasnya sepi beudh/ disitu Cuma ada sekitar 10 anak. Dimana sulli di kursi paling depan sedang ngobrol dengan krystal dan sehun dibelakangnya sedang tepar dibuat-buat ( pura-pura tidur padahal ia menguping pembicaraan Sulli. Rempong banget sih mas! #author lebih unyu dr sehun :D)
                Kemudian seorang namja yang keren dan unyu mendatangi meja Sulli dan ia adalah makhluk yang berasal dari kelas yang sama dengan Namjoo. (cewek-cewek yang tersisa di dalam kelas 3-a melongo ke manja itu. Secara gitu, Sulli?! Dia itu kan pendiem # ceritanya gitu , aslinya enggak tau-..-
                “ehm Silli-ah maaf mengganggumu..” kata manja itu perlente.
                “Eh, Luhan oppa?”
                “Begini. Kan besok minggu ada pesta ulang tahun Namjoo. Kau mau tidak pergi kesana denganku?” Tanya Luhan dengan muka sok manis.
                Sedangkan Sulli galau. Ia tahu, sudah tidak ada harapan lagi untuk pergi dengan Sehun yang masih pura-pura tidur dibelakang nya. Sedang namja yang terkenal playboy didepannya seadng berusaha meluluhkannya, tapi dgagal. Meski hati sulli gak melumer gara-gara senyuman luhan. Toh dia menerima ajakannya.
                “baiklah “ jawabnya setengah hati
                Sehun babo! Harusnya kau seberani Luhan seperti in tidak malah pura-pura tidur. Emank cewek itu mau ngemis-emis minta kamu ajak hang out?!
                Oke sulli! Terima kasih dan jangan lupa besok dandan yang cantik ya, aku akan menjeput dirumahmu, sampai jumpa nanti”dan iapun pergi.
                “wuih sulli, katanya pendiem, yang kelas kakap begituan juga bisa tertarik sama kamu” komentar krystal dengan raut kagum.
                And, if you know, what sehun feel?!”
                Yah menyedihkan. Hanyut bersama kepengecutannya sendiri.
                                                                                                ***
                3 bulan kemudian,,,
                Kelulusan sudah diumumkan. Semua yang ada dicerita ini lulus. Dan mereka sekarang sedang rebut memikirkan proom night.
                Kalau masalah ultah namjo kemaren biasa saja sih. Sehun yang terpaksa lengannya diapit oleh tangan namjoo. Sedang sulli yang dengan terpaksa juga bahunya dirangkul luhan. Benar-benar membosankan.’
                Oke kemnbali ke masalah proom night. Di Amerika sono hukumnya wanita yang ngajak si pria. Jadi disini pun ikut-ikutan gitu juga. Dimana sulli dan sehun, mereka masih free. Maksudnya belum ada yang ngajak dan diajak. mana pengumuman diadakan proom night  baru tadi pagi. Well, semoga aja mereka jadi pasangan. Amin.
                Then ,now ( bahasa inggris acak akdut). Sulli dan sehun sedang tersudutkan dengan posisi kira-kira 3 bulan lalu. Berada di lift berduaan saja. Dan lagi-lagi sepi. Tapi lalu sehun buka suara persis kayak dulu kan?!”
                “Eum,,kau sudah dapat pasangan ke proom night?”Tanya sehun
                “Belum, kau?” jawab sulli dengan hati berbunga dan harapan meledak-ledak.
                “Aku Belum”
                “Tapi kau pasti akan datang kan?” Tanya sulli’
                “Entahlah,,” jawab sehun apatis
                LOL,,
                Alkisah beginilah cerita hubungan antara sehundan sulli. Terus menggantung dan tak pernah tersambung, bagai tepian sungai yang gak ada jembatannya. Terus gimana mereka bisa bersatu coba, jembatan aja gak ada.
                Well, jembatan itu hanya perumpamaan ku saja sih. Yang kuibaratkan jembatan itu adalah keberanian. Cinta tanpa keberanian itu sama juga bohong. Hasilnya nihil. Kita memendam rasa itu sendiri dan berharap yang kita kasihi tahu dengan sendirinya?gitu?ya nggak bisa lah.
                Kedua orang saling mencintai tapi nggak ada keberaian buat mneyatakan dan mengungkapkan seberapa orang itu mengasihi orang lain tersebut. Lah terus kapan nyatunya dong? Nggak bakal. Kecuali kalau mreka punya ilmu telepati. Toh juga nggak mungkin.
                So, kita saling nggak tau apa perasaan masing-masing dan mencoba mengartikan kode-kode tersembunyi dibalik bahasa tubuh. Bagai meraba dalam gelap. Buta, ya! Tanpa keberanian, cinta itu buta. Ibarat manusia tanpa mata. Nggak tau apa-apa. Sama kayak sulli dan sehun yang saling gak tau perasaan orang yang mereka cinta. Karena mereka tidak berani mengungkapkan perasaannya. Hiks!
                                                                                                END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar