laman

Minggu, 09 Maret 2014

fanfic suho chanyeol(suchan): love its difficult

Judul                     : Love is difficult (Chapter 1)
Author                  : Honeyminna
Main cast             : Park Hye Ri (OC)
                              Kim Joon Myun (EXO K)
      Park Chan Yeol (EXO K)
Support cast         :Choi soo mi (OC)
                             Tiffany (snsd)
Genre                   : Romance, friendship
Rating                   : PG 13 maybe
Length                  : Chaptered

Desiran ombak di pagi hari terasa menyejukkan, laut biru tepampang di depan mata kedua anak yang sedang bersuka ria di pantai incheon yang asri.
“ wah hyeri ah bagus sekali” seru si anak laki-laki
“ yeah, gomawo, tapi bagaima junmyunie ah?”
“haha jangan jangan di tanya dong ,! aku kan jagonya buat istana pasir” ucap junmyun sambil bergaya ala pahlawan bertopeng.
“ wuah wuah bagusnya istana pasir buatanmu junmyunie ah,,,,eh liat itu teman-teman mu kan??”
  Hei jun myun ayo kita main sepak bola,,kita kurang satu pemain nih!” kata anak kecil bernama min ho yang merupakan teman SD Junmyun.
“Aniya min ho ya,,, aku main istana pasir dengan hye ri saja”
“Ah kamu ini mainnya Cuma sama cewek huuuuu,,ayo teman-teman kita pergi” ajak min ho pada teman-temannya.
“jun myunie kenapa tidak main saja dengan mereka?”Tanya hye ri polos
“ Tidak ah,, aku lebih suka main dengan anak perempuan, sama kamu hye ri ah hehehe, aku tidak suka main dengan anak laki-laki, dengan mereka, apalagi main sepak bola, cit-cita ku kan jadi penyanyi terkenal, kau juga kan hye ri ah?”
“iya-iya benar, aku juga mau jadi penyanyi nanti”.
“ Eh junmyunie, kemarin umma bilang mau mengajak ku ke jepang dan sekolah disana. Apa Jepang itu sama asyiknya dengan Korea ya?”
“Mwo!” Junmyun terkejut ia menyadari bahwa ia tak bisa lagi bermain dengan sahabatnya itu.
Hyeri dan keluarganya memang pergi ke Jepang. Sebenarnya ayah hye ri adalah pengusaha perusahaan multinasional yang memiliki cabang di Jepang. Karena ada sedikit masalah, oh mungkin juga masalah yang sedikit rumit yang harus segera di urus oleh Tuan Park Jung su di cabang perusahaannya itu, ia memboyong keluarganya ke negeri sakura itu. Mungkin untuk sementara waktu, mungkin juga dalam waktu lama.
8 tahun kemudian
“Umma Umma aku lulus nih liat nilaiku,,bagus kan?!”
“wah wah wah hye ri sayang, umma benar-benar bangga padamu,,dan hye ri sayang bersiap-siaplah bulan depan kita akan kembali ke Korea, kita daftarkan sekolah SMA mu disana”
“hah benarkah umma?! aku sangat senang umma” ucap hye ri sambil memeluk umma nya.
1 bulan kemudian
Hye ri’s pov
Kembali ke Korea setelah 8 tahun keadaan incheon sudah berubah banyak. Atau mungkin aku hanya lupa ya? Tapi aku suka kembali ke sini, di rumah ku.
‘tok tok tok’  “ hye ri sayang,,buka pintu”ucap umma hye ri dengan lembut yang memecah kesendirian ku dikamar ku segera kubuka pintu dan ku suruh umma untuk masuk..
“ada apa umma?”
“di bawah sedang ada tamu, tetangga sebelah kita dulu, ayu turun kita temui mereka”
Kuturuni tangga depan kamarku menuju ruang tamu. Diruang tamu terlihat dua orang, yang satu wanita  seumuran umma yang satu seorang pemuda  sepertinya seumuran dengan ku. Apa dia ini…
“hai hyeri ah” sapa lelaki itu,yah sangat tampan menurutku, belum sempat aku membalas sapaannya,,
“ Aku ini junmyun apa kau lupa ya,dengan ku?”
“Ah iya-iya aku ingat sekarang, hai apa kabar?”Tanya ku sedikit kikuk, yah begitulah lama tak bertemu dia seperti orang asing bagiku.
Percakapan yang sangat membosankan bagiku antara para ibu-ibu. Mereka membicarakan kenangan lama mereka, arisan de el el. Sepertinya berlaku juga bagi jumyun. Kemudian ia mengajakku pergi jalan-jalan. Yak jalan-jalan malam dengan naik sepeda motornya. Kemudian dia berhenti disuatu tempat yang sepertinya tak pernah kukunjungi sebelumnya.
“kau mengajakku kemana jumnyunie?ini tempat apa ya,sepertinya waktu aku kecil  dulu aku belum sempat kesini.”aku mulai memanggilnya junmyunie panggilan akrabku dulu padanya.
“Dari dulu kan kita Cuma main dipantai, sekarang aku mengajakmu ke sini. Lihat itu namanya menara seoul, di sana ada gondolanya, kita akan naik nanti”terang junmyun dengan senyum penuh diwajah tampannya.
“wah aku belum pernah kesini sebelumnya, lampu dimenara itu indah ya”
“Benar , eh hyeri ah kau tunggu disini ya, aku mau membeli sesuatu yang hangat-hangat”
Aku menunggu junmyun disini, sendirian, dan sepertinya ini sudah terlalu malam. Tanpa sadar aku terus berjalan –jalan menjauhi tempat ku menunggu tadi. Aku bosan junmyun lama sekali. Dan sekarang aku benar-benar telah menjauh dari menara, jauh dan semakin jauh. Aku tak tau daerah ini. Dipinggiran kota seoul di malam hari yang cukup sepi, apa orang-orang sedang dirumah nonton piala dunia ya?pikirku.Dijalanan in lumayan sepi aku berada disebuah gang yang lumayan lebar tapi tak ada orang lewat disini. Apa aku ini tersesat ya,,tak ada juga orang yang bisa kutanyai di gang ini, aku harus kembali pada junmyun segera. Tiba-tiba ada yang bersuara dibelakangku.
“hai nona manis, kok sendirian disini ?”Tanya pria sipit ,berambut cepak ,sedikit berjenggot dan berbadan besar itu, serta kulihat dua temannya yang serupa dengannya menyeringai.
“Ayo nona serahkan semua uang dan harta yang kau punya atau aku akan,hmmm…..
“Ya Tuhan..junmyun tolong aku,siapapun tolong aku”tiba-tiba sebuah suara pria terdengar.
“HEI,,apa yang kalian lakukan padanya?!!”
Terlihat olehku seorang pria tinggi, wajahnya yang tertutup syal tak terlihat jelas olehku, rambutny hitam memakai mantel sepanjang lutut. Ia pun dengan segera menghajar ketiga preman tadi tanpa ampun sampai ketiganya lari terbirit-birit. Dasar preman cupu,tampangnya aja serem tapi digituin aja langsung kao,,kekeke. Wah pria ini benar-benar jagoan penyelamatku.
“nona apa kau baik saja?”tanyanya dengan suara berat tak bisa ku terka berapa umurnya.
“Ne,nan Gwencanayo, mereka belum sempat berbuat apapun sebelum kau datang.
“kenapa kau disini,apa kau tersesat?”tanyanya.
“Eh ne, aku baru saja datang dari jepang, aku kehilangan temanku dan terdampar disini.
“Ooow,,kau terdampar?tapi ini kan buka dilaut.hehehe,OKOK aku akan mengantarmu,posisi awalmu dimana?
“Tadi aku ada dimenara, tapi terima kasih banyak ya telah menyelamatkanku.”
“OO OW tak perlu sungkan,,
Dijalanan depan kulihat junmyun sedang kebingungan sepertinya dia sedang mencari-cari diriku.
“Eh nona, apa pria itu temanmu?kurasa dia sedang mencara-cari seseorang.”
“Eh ne dia memang temanku”
“OO baiklah kurasa sampai disini aku mengantarmu”
“Baiklah, sekali lagi terimakasih, jeongmal gomawoyo”
“Cheonmaneyo”
Ketika ia mengatakannya kulihat sekilas wajahnya, setelah syalnya tersibak. Dia pria yang masih muda mungkin juga seumuran denganku wajahnya manis, sangat manis. Dan aku lupa menanyakan namanya. Secepatnya kupanggil junmyun yang juga telah berjalan kearahku.
“Junmyunie ah”panggilku sambil melambai kearahnya.
TBC
***
“Junmyunie ah”panggilku sambil melambai kearahnya.

Junmyun’s pov                                                                        
Kulihat gadis berjaket ungu dengan rambut hitam panjang terurai sedikit menutupi wajah cantiknya, akhirnya aku menemukannya.
“hyeri ah!! ..ya ampun kau ini kemana saja, aku mencari-carimu dari tadi, lihat nie kopinya sudah dingin.
Kupandangi sebentar, gadis ini terlihat syok, apa yang terjadi dengannya, kurasa aku terlalu teledor meninggalkannya sendirian tadi.
“Ehm, tadi aku sedikit jalan-jalan dan tersesat, ada preman yang hendak menjahiliku, tapi untungnya ada seorang pahlawan yang menyelamatkanku.”
“Ow laki-laki bersyal merah tadi?”
“Iya kau tahu, setelah kulihat sekilas dia terlihat tampan sekali,”
“benarkah?apa dia juga berwajah manis seperti ku?”
“Hah dasar kau ini,tapi kau benar dia manis kuharap aku bertemu lagi dengannya.”
“ya semoga saja ,Aku rasa aku juga menyukai pria manis,,”
“eh maksudmu?”
“emm maksudku dia pasti juga orang yang bersahabat, ramah dan berwibawa sepertiku,,hahaha,,eh apa kau menyukai pria tadi?”
“kalo sifatnya aku belum tahu sepenuhnya, dan soal suka aku juga belum bisa menyimpulkan tapi dia itu jagoan”ujar hyeri dengan sedikit nada gembira masih kulihat sedikit ekspresi syok diwajah lembutnya.
“Ya,,kurasa aku haruis mengantarmu pulang sekarang, kau sterlihat lelah dan masih sedikit syok, kapan2 kita kemari lagi bersama-sama.”
“Ok,baiklah kapan2 kita berbincang-bincang lagi ya junmyunie ah”
Malam itu hyeri kuantar pulang dan kita belum sempat naik ke atas menara. Tapi hyeri tidak berubah sejak terakhir kami bertemu, dia gadis yang sama. Kurasa ia akan selalu jadi sahabat terbaikku. Apa sebaiknya nanti aku juga bercerita tentang diriku seutuhnya pada dia? Ya itu bisa kulakukan kapan-kapan seiring berjalannya waktu. Aku hanya ingin ia tetap jadi sahabat terbaikku.
Hyeri’s pov
Hari ini adalah hari pertama ku sekolah di SMA baru Seoul Art high school,memang sedikit telat mendaftar sih. Aku memang tertarik di bidang seni terutama seni vocal dan tari. Kuharap aku akan cocok bersekolah disana. Tentunya akan menemukan teman baik. Gerbang sekolah telah terbuka, halamannya luas dan hijau, ku telusuri lorong sekolah yang ternyata sudah sepi. Aku menuju ruang kepala sekolah di belokan depan lorong ini.tak berapa lama kepala sekolah mengantarku kekelas baruku dilantai dua.
“anak-anak sekalian,ibu guru ingin memperkenalkan murid baru”  guru yang sedang mengajar tampak ramah kepadaku, cantik dan muda.
“halo semuanya,,perkenalkan namaku park hyeri, aku akan belajar disini bersama kalian,mohon bimbingan dan semoga kita dapat berteman baik.”
Dibangku nomor dua dari kanan, kulihat lelaki yang sangat familiar dan tentunya ku kenal. Yak..kim junmyun, dia tersenyum manis kearahku. Aku benar-benar sangat bersyukur ia sekelas denganku. Aku nyaman bila berbincang dengannya, kurasa ia dapaat dijadikan sahabat baik bagiku.

Junmyun’s pov
Sudah dua bulan aku bersekolah di seul art high school tentunya bersama teman lama ku hyeri. Ternyata dia tak tahu sebelumnya jika aku juga bersekolah disini. Berhari-hari kami bersama-sama. Kadang kami bertiga dengan gadis mungil manis berambut ikal bernama soomi. Kami bertiga sering berkaraoke dan bernyanyi-nyanyi bersamakarena itulah hobi kami. Tapi hyeri lebih sering bersamaku. Dia cerita bnyak tentang dirinya, begitu juga aku. Bahkan ketika aku dan soomi lolos audisi SM ENt kemarin. Dia dengan senang hati memberikan kami selamat walaupun dirinya tidak lolos.
“Hyeri ah kau tidak sedihkan jika belum lolos audisi, tentunya kau masih punya kesempatan!”
“tentu saja aku tidak sedih, aku akan terus berlatih sendiri, tahun depan akan kuikuti audisi lagi, aku yakin akan lolos menyusulmu dan soomi!”jawabnya dengan semangat menggebu-gebu.

Hyeri’s pov
Sudah 9 bulan junmyun dan soomi menjalani trainee di SM Ent kurasa mereka sedikit sibuk. Tapi junmyun tetap meluangkan waktunya berbicara dan bercakap ria denganku bahkan disela istirahat disekolah.
“Hyeri ah, kau tahu aku punya teman akrab dia lelaki yang sangat manis, namanya park chanyeol, dia lebih muda beberapa bulan dariku, jika melihatnya itu membuatku ingin selalu disisinya, menjaga dan melindunginya.”
“hmm maksudmu kau benar-benar menganggapnya adik yang harus kau lindungi begitu?”
“eh iya begitu maksudku, dia anak yang menyenagkan. Oh iya di tempat trainee aku juga mengenal trainee lain,dia seorang noona yang cantik, dia sangat perhatian padaku dan dia juga sering mengajariku bahasa inggris, dia benar-benar jago,aku tak sabar mengenalkan mereka padamu”
“wah sepertinya disana menyenangkan, aku tak sabar menyusulmu junmyunie, 2 bulan lagi audisinya, aku tentu akan lolos, pasti!”
“Hyeri ah Figthing!!”

Dengan keinginan dan kemauan yang tinggi, latihan keras serta junmyun dan soomi yang selalu menyemangatiku. Akhirnya aku dapat lolos audisi dan menjadi trainee baru di SM Ent. Esok hari aku akan mulai menjalani trainee ku, aku harus segera tidur sekarang.
Esok harinya sepulang sekolah aku dan junmyun berencana pergi ke tempat trainee bersama.
“junmyunie kau tahu dimana soomi?apa dia sudah duluan?”
“ kurasa ia sudah duluan,eh aku tak sabar ingin mengenalkamu pada chanyeol dan teman lain disana”
“benarkah? aku tak sabar ingin mengenal semua, dan segera menjalani latihan pertamaku nanti”
Sesampainya ditempat trainee, gedung yang cukup besar tiga lantai, ada ruang santai, ruang baca, ruang dance, dan ruag latihan lainnya. Sungguh sangat menyenangkan. Aku menjalani trainee pertamaku dengan menunjukkan kemampuan vokalku yang baik. Meski aku tak mampu menunjukkan suara 5 oktaf seperti soomi. Tapi vokalku dipuji oleh trainer kami. Kurasa aku akan menjadi main vocal jika aku debut sebagai girl grup nantinya.haha
 “bagus hyeri!kau punya kemampuan dan teknik vocal yang baik! Tingkatkan prestasimu. Dan semuanya cukup sudah latihan kita hari ini” ucap traner menyudahi.
Selesai latihan vocal aku keluar ruanganuntukmencari junmyun, baru melangkah sebentar keluar terdengar suara pria memanggilku.”hai hyeri,” sapa laki2 itu,yak dia tak lain junmyun.
“hai junmyunie,apa kau juga sedang break?”
“yah,,mari kukenalkan teman-teman ini park hyeri dan hyeri ini minho teman sd ku dulu kau ingat?,ini taemin,jong in,sehun,seohyun dan  ini tiffani noona  yang sering kuceritakan padamu. Dan yang ini namanya park chanyeol”
“Hai  hyeri “sapa mereka serentak dan sangat ramah dan hangat.
“Hai semuanya senang berkenalan dengan kalian” setelahnya tinggal kami bertiga aku,junmyun dan pria itu. Kulihat teman laki-laki disamping junmyun. Wajahnya tampan,tinggi, rambutnya hitam mengkilap sepertinya tak sing bagiku, dia tersenyum padaku, Ya Tuhan manisnya.
“Hai hyeri? Sepertinya  kita pernah bertemu tapi dimana ya?”
“benarkah?Ehm kurasa aku juga sedikit mengenali wajahmu”
“Hah aku ingat,,kau pernah tersesat dan diganggu preman.yak aku ingat, ingatanku cukup bagus kan?hahaha tawa nya terlihat dipaksakan tapi lucu.
“Ow,,jadi kau pria bersyal merah itu ya, jagoan yang menyelamatkan hyeri dari serangan preman?”
“iya hyung aku jagoan?ah tidak juga,,jadi hyung teman yang bersama hyeri waktu itu?”
“Iya,,hei hyeri itu lebih tua darimu,harusnya kau memanggilnya noona”
“Ah tidak, park hyeri ini wajahnya benar-benar imut seperti anak kecil,tidak pantas jika aku memanggilnya noona, taka pa kan  aku tak memanggilmu noona?aku akan memanggilmu hyeri saja,hehehe taka pa kan?”tanyanya dengan tampang lucu yang tidak dibuat-buat..hah wajahku pasti memerah tadi saat ia memujiku”imut” yah itu ku anggap pujian kok.
“Chanyeol ah”panggil seorang wanita dengan rambut ikal sebahu dan wajah manis yang kukenal dia soomi.
“Eh soo mi ya,,ada apa?”
“Ah hei hyeri,junmyun, chanyeol ayo kita pergi makan siang”
“ow kau sudah kenal hyeri juga ya,,baik tapi bisa kita ajak mereka?”
“Ah tidak aku ada janji dengan fani noona tadi kalian pergi bertiga saja”jawab junmyun
“belajar bahasa inggris lagi ya junmyunie”tanyaku
“hei tunggu kau memanggil hyung ku apa?junmyunie??huahaha lucu sekali canda chanyeol dengan mulut ternganga dia tertawa terbaha,lucu sekali sih pria ini.pikirku
“ya mungkin,dah semua!”ujar junmyun sambil melangkah pergi tanpa menghiraukan ledekan chanyeol.
**
Hari ini trainee pertamaku aku banya mendapat latihan vocal dan dance,menyenangkan sekali. Junmyun mengenalkan ku banyak teman salah satunya tiffany dia trainee asal AS dia wanita yang kerap diceritakan junmyun, cantik, pintar dan kulihat dia sangat perhatian pada junmyun . Aku juga mengenal trainee baru seperti lee ah ra,wanita cantik,dia lebih tua dariku tapi kemampuan dancenya sangat baik jauh lebih baik dariku,aku tak akan kalah darinya nanti. Dan yang jelas tadi aku mengenal chanyeol pria istimewa yang pernah jadi jagoanku,ternyata karakternya ceria. Tapi kulihat tadi soomi cukup dekat dengannya. Apa chanyeol mneyukai soomi? Ah tidak, aku lebih dulu bertemu dengannya.
“Ya Tuhan apa aku sedang jatuh cinta padanya?”
**

fanfic krislu: its all lies


Title : its all lies
Author :honey_fah minna
Cast : Lu han ( Exo M), Ji yeon ( T-Ara), Kris  (Exo M)
Support :  si won (suju), jong up (b.a.p), zi tao (exo m)
Genre : Romance
Length : one shoot
Rating : PG 15
Ost : Its all lies by B.A.P

Pagi itu,,
            Pelan dan berirama, roda sepeda itu berputar menyangga beban diatasnya. Melaju dengan mulus diatas jalan bebas kerikil menuju gangnam high school. Sepeda roda dua itu dikendarai oleh seorang pria dengan wanita yang diboncengnya. Ya mereka memang sepasang kekasih, kedua tangan wanita itu memegang erat ke pinggang si pria.
“ ji yeon ah, apa kau tidak malu naik sepeda butut ini dengan ku? Tanya si pria
“Hei Lu han ah, aku tidak malu, kau kan kekasih ku, lagian sepeda ini sama sekali bukan sepeda butut, apa kau sedang bermajas?”ucap je yeon sambil mengeratkan tangannya ke pinggang luhan
            Akhirnya sepeda itu menginjak tanah Gangnam high school. Sekolah 4 lantai itu sangat mega. Rumput hijaunya akan menyejukkan matamu seandainya kau dapat melihat nya. Di sekolah itu hanya luhan saja satu-satu nya siswa yang mengendarai sepeda. Luhan memang tidak kaya seperti anak-anak lain tapi ia mampu masuk ke sekolah elit itu karena bantuan otaknya yang cerdas. Sedang jiyeon adalah primadona sekolah itu, banyak pria memujanya, secara ekonomi keluarga jiyeon juga tidak terlalu kaya, hausnya ia bisa memilih pria yang lebih kaya, bukannya luhan. Apakah hanya karena wajah rupawan luhan, Ah entahlah.
            Sepasang kekasih itu bergandengan tangan menuju kelas mereka, ya karena mereka memang sekelas. Sepanjang lorong panjang menuju kelas, banyak pria memandang sinis mereka berpikir bagaimana bisa gadis pujaan mereka bisa menyukai pria miskin seperti luhan.
            Sesampai dikelas mereka dilantai dua, kelas XII A, kelas itu terdiri dari 20 siswa dengan otak super termasuk luhan dan ji yeon.
“jiah, jie, jie pasangan kelas kita datang” ujar salah satu siswa bernama jongup
“Heh kau! Bersikaplah biasa, kekanakan sekali! “ujar ji yeon ketus menampilkan wajah cantik nan galak yang dimilikinya, hingga siswa bernama jong up itu diam seketika. Luhan hanya bisa tersenyum simpul melihat ekspresi kekasihnya itu. Ia segera menarik lengan jiyeon untuk menduduki bangku kesayangan mereka tepat dihadapan meja guru. Luhan melirik ke arah jam tangannya yang ternyata masih menunnjukkan pukul 10.35 dan segera beranjak pergi dari bangkunya.
“luhan ah kau mau kemana?aku mau pinjam catatan fisikamu kemarin aku kan tidak ikut pelajaran fisika si won saem “pinta jeyeon
“Eh kau tidak pinjam catatan zi tao saja punyanya lebih lengkap “ujar luhan
“Ah tidak dia itu pelit punyamu saja ya,,plis” pinta jiyeon kini dengan mimik memelas yang lucu
“Baklah kau ambil saja ditas ku bukunya bersampul pink, aku mau ke toilet sebentar ya”
Tak menunggu aba-aba ji yeon membuka tas luhan ia menemukan buku bersampul warna pink  ‘ini pasti bukunya’ pikir jiyeon. Sebelum menutup kembali tas luhan ji yeon melihat ada amplop putih tipis yang selebar dan sebesar buku diktat, diluarnya tertulis label Gannam Hospital.
‘apa ini ya’ tanya jiyeon dalam hati
Karena rasa penasarannya gadis itu membuka perlahan tutup amplop besar itu yang ternyata sudah dibuka dan tidak direkatkan lagi ada selembar kertas didalamnya. Dibacanya kertas itu perlahan. Tulisan yang dibacanya benar-benar tak pernah diduga oleh jiyeon. Membacanya membuat jiyeon tak mampu berekspresi apapun. Segera ia letakkan kembali kertas itu ke dalam amplop dan dimasukkannya ke dalam tas luhan seperti semula. Tak ada semenit setelahnya luhan kembali memasuki kelas bersamaan dengan getar hp jiyeon, gadis itu mendapat short message.
            From : Kris
            To : ji yeon
            ‘kumohon nanti ku jemput ya’
            From : ji yeon
            To “ kris
            ‘baiklah oppa kali ini kuijinkan kau menjemputku’
Luhan kembali duduk di dekat jiyeon , ia kembali dengan wajah sedikit pucat seperti orang habis lari 300 meter dan luhan melihat wajah jiyeon sedikit mengeras.
“kau kenapa ji yeon ah? kau sudah menemukan bukunya kan? “tanya luhan
“ oh sudah ini kan warnanya pink”ujar jiyeon sambil menunjuk buku catatan luhan yang tergeletak dimeja.
“eh iya kau belum menjawab pertanyaanku kau ini kenapa?mimik wajahmu sedikit berubah?
“tidak ada apa-apa, hanya barusan aku dapat sms dari pamanku, nanti dia akan mejemputku jadi nanti kau tak perlu mengantarku pulang luhan ah” ujar jiyeon tanpa ekspresi sambil mengamati buku catatan luhan.
 “warna sampulnya indah” ujar jiyeon sebelum luhan sempat menjawab.
“oh itu, aku suka warna-warna cerah, aku tidak suka warna gelap. Karena gelap itu berbau kematian” ujar luhan sambil tetap tersenyum, senyuman hangat yang selalu ia tunjukkan.
                                                                        ***
Pelajaran hari itu cukup membosankan terutama bagi jiyeon. Ia berfikir pelajaran fisika yang siwon saem ajarkan terlalu mudah. Maklum karena jiyeon menduduki peringkat dua di kelas itu tentunya satu tingkat dibawah luhan. Walau guru fisika itu sangat tampan tapi tetap membuat jiyeon bosan dan ia heran bagaimana bisa luhan tetap antusias tingkat tinggi walau ia tahu luhan pasti sudah paham.
TET TET TET!!!! Bel sekolah itu berbunyi akhitnya pelajaran hari itu selesai.
“huahhhh” saking bosannya hingga jiyeon benar-benar mengantuk.
“kau ini mengantuk ji yeon ah?’tanya luhan
“Eumm, iya fisika itu terlalu mudah dan membosankan”
“oh iya kau bilang tadi pamanmu akan menjemput, mungkin beliau sudah menunggu”
“iya tapi setidaknya aku akan menemanimu menambil sepeda hehe”ujae jiyeon dengan senyum manisnya

Di tempat parkir
Ji yeon dan luhan berjalan beriringan dimana luhan menuntun sepedanya di samping jiyeon
“luhan ah kau tak apa kan?”tanya jiyeon tiba-tiba
“he?maksudmu??”
“Aniya,maksudku dari tadi wajahmu itu terlluhat pucat, kau tidak sedang sakit kan?”
“oh sama sekali tidak, kau tenang saja aku ini pria kuat yang tidak pernah sakit”
‘huh kenapa sih dia tidak jujur padaku’batin jiyeon
Seiring mereka berjalan terlihat didepan pintu gerbang sekolah audi hitam terparkir, mobil itu terlihat sangat mewah.
“ luhan itu mobil pamanku. Aku duluan ya bye!”ujar jiyeon sambil berlari
“ji yeon ah tunggu dulu, aku………..”belum sempat dilanjutkan tubuh jiyeon kian menjauh dan ditelan oleh audi hitam itu, luhan menuntunsepedanya keluar gerbang dan melihat mobil itu telah melaju kencang. Ia mengirimkan message untuk jiyeon.
From : Luhan
To : Ji yeon
‘ji yeon ah nanti malam temui aku ya, didekat air mancur warna, 300 meter dari rumahmu, aku tunggu’
Setelahnya luhan segera memacu laju sepedanya ke suatu tempat.

Di dalam mobil audi
“kris oppa!kau lama menungguku?”tanya ji yeon sumringah
“tidak kok, belum ada 10 menit” ucapnya sambil tersenyum senyum yang sangat indah,hingga membuat wajah blasterannya yang tampan terlihat semakin tampan, andai kau dapat melihat secara langsung mungkin kau akan pingsan. Kris adalah kakak kelas ji yeon sewaktu SMP, ia sudah naksir ji yeon sejak dulu tapi gadis itu hanya memberi harapan dan harapan hingga saat ini.
“oppa! Apa kau tidak kuliah?”tanya ji yeon sambil membaca pesah yang diterimanya tanpa membalas pesan itu.
“tidak, hari ini ku khususkan untuk menjemput tuan putri”ujar kris hingga membuat wajah ji yeon memerah
“eum ,,lelaki tadi temanmu?yang menuntun sepeda?”tanya kris sambil tetap fokus menyetir
“oh dia,,dia itu temanku, teman sekelasku”
“oo, aku kira dia pacarmu, kau benar-benar belum punya pacar ji yeon ah?”
“ belum..ya!oppa kenapa kau bertanya seperti itu?”ujar ji yeon sambil tersipu
“aku benar-benar bahagia, karena itu berarti kau memang ditakdirkan untuk kumiliki”ujar kris sambil menggenggem erat jemari gadis itu..
Antara senang dan sedih itulah yang ji yeon rasakan. Ia senag karena ucapan kris barusan disisi lain ia menjadi sedikit merasa bersalah pada luhan.

Sesampai di rumah ji yeon,
Rumah yang tidak besar, minimalis tapi terlihat rapi dan indah dengan taman bunga didepannya. Kris turun lebih dulu dan membukakan pintu mobil untuk ji yeon. Bagai tuan putri a turun dengan anggun sambil menyambut uluran tangan dari kris.
“ji yeon ah nanti malam aku ingin mengajakmu ke suatu tempat nanti kujemput jam 8 ya,OK!”
“eum baiklah oppa!” ujar jiyeon langsung tanpa memikirkan hal lain.
                                                            ***
            “Aku ingin kau menjadi milikku seutuhnya jiyeon ah”ujar luhan dalam hati
Kini ia berada disuatu tempat, semacam toko yang lumayan besar, disana menjual aneka jenis pershiasan. Cukup lama ia berada di toko itu dan entah apa yang dia beli,bahkan hampir satu jam lebih ia berada didalam toko. Akhirnya luhan keluar dengan wajah yang sumringah, ditangannya terdapat sepasang benda indah yang diletakkan disebuah kotak nan cantik.
            “ walaupun murah dan sederhana kuharap jiyeon akan menyukainya”pikir luhan
Perlahan luhan mengeluarkan sebuah amplopputih didalam tasnya, menyobek isinya dan membuangnya ke tempat sampah.”selamat tinggal, aku tak akan pernah percaya!”ujarnya kemudian dan dia segera memacu laju sepedanya pulang.
                                                            ***
Dikamarnya ji yeon merebahkan tubuh langsingnya keatas ranjang, dipandanginya langit langit kamarnya yang putih bersih. Ruang 3 x 4 meter dimana dia berada kini terasa sempit, sesempit hati jiyeon saat ini. Disatu sisi ia senang kris mengajaknya pergi nanti malam, di satu sisi ia sungguh sangat merasa bersalah pada kekasihnya luhan. Di tengah lamunannya jiyeon meraih handphone dan membaca layar HP nya yang masih tertera pesan luhan untuk menemuinya nanti malam.
            “Ah bagaimana ini ottokhajo?” tanya ji yeon pada diri nya sendiri
Jiyeon bangkit dan menuju komputer yang telah terpasang modem di meja belajarnya. Di halaman google ia ketikkan kata aneurisme. Mata ji yeon terpaku lekat melihat layar komputer didepannya. Membaca artikel tentang apa itu aneurisme, disana tertulis “aneurisme merupakan penyakit pembuluh darah otak yang melembung seperti balon dan akan pecah bila terjadi tekanan kuat pada pembuluh darah otak, maka dengan cepat penderita akan mengalami kesakitan luar biasa dan akan menyebabkan kematian.” Ia berhenti membaca tulisan mengerikan itu. Antara sedih dan marah itu lah yang kini jiyeon rasakan. Kenapa ia harus marah itu karena luhan tak pernah jujur pada jiyeon tentang penyakit itu dan sedih karena ia harus mengetahui kenyataan pahit bahwa kekasihnya sedang sekarat,
“andwe! Kau tak boleh mati luhan ah! Tapi aku tak ingin punya kekasih lemah dan sekarat sepertimu luhan ah!”ujar jiyeon sambil menampilkan tampang frustasi yang tak dapat diartikan.
                                                                        **
Pukul 19.30 malam itu, masih dikamar ji yeon
Diatas ranjang kecilnya, berserakan potongan-potongan gaun malam. Dihadapan cermin ia mengepaskan sebuah gaun pink cantik dan bleser putih di tubuhnya.
            “kurasa ini cocok dan akan kupakai”ucapnya dengan nada riang
Setelah cukup lama memoles wajah cantiknya dengan make upia segera beranjak keluar kamar menemui omma nya.
            “ omma! Aku ingin pergi dengan seorang teman malam ini!” ujar ji yeon kepada ommanya yang tengah duduk didepan layar televisi. Selama ini jiyeon hanya tinggal berdua saja dengan ibunya yang hanya mengandalkan usaha lundri pakaian untuk bertahan hidup.
            “ hei ji yeon ku sayang, kau akan berkencan ya?apa kau sudah punya pacar, kenalkanlah pada omma”ucap omma jiyeon riang dengan wajah lembutnya.
Selama ini memang jiyeon tidak pernah bilang pada ommanya bahwa selama ini ia berpacaran dengan luhan. Bahkan saat luhan mengantar ji yeon ke rumahnya tak pernah ia berhenti didepan rumah.
            “ah omma! Dia itu masih berstatus sebagai teman kok”ujar jiyeon sambil tersipu.
Tak lama terdengar derungan mulus mobil dari arah depan rumah ji yeon/
            “ kurasa dia sudah datang, aku pergi omma” ujar gadis itu dengan nada semangat, ia ingin melupakan luhan, yang sebenarnya jauh didasar lubuk hatinya ia masih mencintai pria itu, tetapi lisannya mengingkari hal itu dan mencoba membuka hatinya untuk kris.
                                                            ***
Mata pria itu terpejam, menantang angin malam, ditangannya tersemat kotak perhiasan yang sangat indah. Bibirnya menyunggingkan senyuman tulus dari lubuk hatinya untuk menanti sosok gadis yang akan menjadi miliknya seutuhnya.
            “air mancur warna, tempat ini dan bintang-bintang dilangit malam ini akan menjadi saksi penyatuan cinta kita jiyeon ah, aku tak sabar untuk mendengarmu berkata bahwa kau menerima cintaku seutuhnya dalam ikatan suci” gumam luhan pelan sambil tetap terpejam”
Kini jam tangannya menunjukkan pukul 20.40. sudah 40 menit luhan menunggu jiyeon yang tak kunjung datang. Tapi dengan tekadnya luhan tetap menunggu.
                                                            ***
Malam itu kris terlihat makin tampan dengan setelan jas kemeja dan celana casual yang dikenakannya. Poni rambutnya di pangkas habis, membuat wajahnya semakin cerah. Matanya kini menatap ke mata ji yeon yang kini duduk dihadapannya. Restoran mewah ini di kosongkan khusus untuk makan malamnya dengan ji yeon yang sangat dicintainya, pelayan itu menuangkan anggur mewah ke gelas jiyeon dan kris.
            “ ji yeon ah, gadis cantik sepertimu tidak adakah pria yang menginginkanmu sebagai kekasih?”
            “ ah kris oppa, kurasa aku hanya belum menemukan pria yang tepat saja”
Kris beranjak dari tempat duduknya dan mengulurkan tangannya ke hadapan jiyeon, tubuhnya dibungkukkan. “mari berdansa denganku tuan putri” ajak kris kemudian, masih dengan senyum mautnya, hingga membuat ji yeon tak bisa menolak ajakannya. Musik mengalun dengan ritme dan melodi yang pelan dan romantis. Tangan kiri ji yeon menggenggam erat tangan kris dan tangan kanannya ia letakkan di pundak lelaki itu. Mereka berdansa mengikuti alunan musik. Kris melingkarkan tangan kanannya ke pinggang ji yeon, wajahnya didekatkannya ke telinga ji yeon dan berbisik.
            “ji yeon ah, aku sangat mencintaimu, maukah kau menadi kekasihku?” setelah mendengarnya membuat ji yeon langsung menjauh dari kris.
            “ tidak malam ini oppa, tolong beri aku waktu” ujar jiyeon sambil kembali duduk. Wajah ji yeon menampakkan kegelisahan. Sedari tadi ia terus menerus melihat ke arah jam dinding di restoran mewah itu. Kini sudah pukul 21.15 hatinya terus menerus gelisah dan bingung dan bertambah gelisah lagi setelah mendengar ucapan kris barusan.
                                                            ***
Pukul 21.20 malam,,di air mancur warna
Malam itu semakin dingin, semakin sepi, hembusan angin malam menusuk-nusuk, menghembus kea rah tubuh pria yang sedari tadi berdiri di tepi air mancur. Kini mata bulat indahnya memandang kea rah biru cerahnya air mancur di hadapannya yang terpantulkan oleh cahaya lampu didasar kolam. Di tangannya terus menggenggam erat kotak putih indah itu. Ia tak sadar bahwa ada mata yang mengawasinya sedari tadi.
            “Bos kurasa pria itu membawa benda mahal di tangannya” ujar pria berambut kriting dengan codet dipipinya.
            “kurasa itu benda yang bagus, ayo kita sikat”ucap pria yang dipanggil bos, ia mengelus-elus pisau panjang ditangannya, wajah seramnya menyeringai.
            “Bos apa kita harus pakai senjata itu?”Tanya pria bercodet.
            “tidak,,ini akan ku keluarkan jika anak manis itu tidak mau menurut denganku”ujarnya sambil beranjak mendekati luhan.
Mata luhan terpejam, kini satu tangannya memegangi kepalanya, ekspresinya kini menahan sakit, sakit yang teramat sakit, lugas dan nyata.
            “hei anak manis, serahkan benda cantik itu pada kami lalu kau boleh pergi” ujar pria bercodet.
            “Heh! Siapa kalian,,aku tidak akan menyerahkannya! Sebelum kalian langkahi mayatku!”
            “ Hiuh! Dasar  pria bodoh! Kau mau mati ya!”ujar pria satunya sambil menghunus pisau tajam itu di tangannya. Ia berjalan cepat kearah luhan.
                                                                        ***
Di restoran,,,pukul 21.45
Perasaan gelisah terus menghantui ji yeon, hatinya merasa tidak enak, alisnya berkerut dan saling bertaut seiring dengan matanya yang terus sesekali melihat kearah jam.
            “ ji yeon ah, aku tidak memaksamu, dari dulu sampai sekarang aku tidak akan menyerah, aku akan terus menunggu sampai hatimu terbuka untuk ku masuki.”ujar kris
            “Kris oppa, kurasa aku harus pergi” ujar ji yeon dengan mimic gelisah
            “ ji yeon kau ini kenapa?kita kan belum selesai makan, nanti aku akan mengantarmu”
            “tidak oppa,,aku harus pergi sekarang, dan soal tadi aku tidak bisa menerima cintamu, sampai kapanpun tidak bisa oppa, kumohon jangan menungguku lagi, karena aku tak pernah mencintaimu oppa!”ujar jiyeon lugas seraya beranjak pergi”
            “ ji yeon ah aku mohon, apa ada pria lain yang kau cintai?” ucap kris sambil memegang tangan jiiyeon menahannya agar tidak pergi.
            “ IYA!! Aku mencintai pria lain dan aku harus pergi sekarang oppa!” ujar ji yeon sambil berlari kearah pintu keluar meninggalkan kris yang berdiri termangu.
            “ ji yeon ah tunggu, setidaknya ijinkan aku mengantarmu pulang” teriak kris sambil mengejar jiyeon tapi terlambat, tubuh jiyeon telah memasuki taksi yang baru saja di stopnya. Kris hanya bisa berdiri terpaku melihat gadis itu pergi setelah menolaknya dengan keras.
            ‘mian he oppa, aku tak bermaksud menyakitimu, aku hanya mencintai luhan, dan aku tak bisa membohongi hatiku’ ujar ji yeon dalam hati, tanpa terasa air matanya menetes.
            “ nona, kita mau kemana?” Tanya supir taksi berkumis itu.
            “ ke jalan teratai, di air mancur warna, cepat ya pak!” ujar jiyeon sambil menyeka air matanya.
Supir taksi  mengiyakan permintaan jiyeon. Ia menambah kecepatan mobilnya. Hati ji yeon merasa tidak nyaman sekarang. ‘ tunggu aku luhan ah’ batin jiyeon.
                                                                        ***
Kini luhan hamper terjatuh, tapi lututnya masih mampu menumpu. Tangannya terus memegangi kepalanya. Rasa sakit itu menjalar hingga ke ulu hati. Tapi luhan masih dapat menahannya sesaat. Dia bangkit dan JIATT!!!BUK!! luhan menendang dan memukul preman itu dengan gesit. Tapi preman it uterus melawan, hingga tanpa sadar pisau ditangannya bergerak cepat dan pasti dan JLEPP!!! Menusuk dalam dekat jantung luhan. CRATT!!! Darah mengucur deras, luhan jatuh terlentang dengan mulut mengeluarkan darah segar. Ditangannya masih menggenggam erat kotak perhiasan berisi sepasang cincin emas cantik. “ji yeon ah aku mencintaimu” ujarnya terakhir sebelum ia menutup kedua matanya selamanya.
            “Bos! Kau membunuhnya, ayo lari sebelum ketahuan orang lain!” ujar pria bercodet dan kedua preman itu pergi menunggalkan tubuh luhan yang terbujur kaku.
                                                                        ***
Di dalam taksi,,pukul 22.30
            “cepat pak!! Di depan sana! STOP! Seru jiyeon sambil beranjak turun dari mobil.
Jiyeon berjalan mendekati air mancur. “Aku bodoh, kenapa aku ke sini, pasti kau sudah pergi luhan ah” pikir ji yeon setelah ia melihat tak seorangpun yang berdiri didekat air mancur. Ketika jiyeon hendak beranjak pergi. Ada sesuatu perasaan yang menghadang jiyeon pulang. Ia terus berjalan mendekat ke air mancur, hingga sesaat kemudian langkah jiyeon terhenti, tubuh jiyeon mematung, matanya menatap nanar ke sosok tubuh yang tergeletak bersimbah darah di hadapannya.
            “ Lu,,Lu,,Lu han ah, kkk kau kenapa?” Tanya ji yeon ling lung
Gadis itu jatuh terduduk didekat mayat luhan. Tanpa di aba-aba air mata ji yeon berjatuhan keluar, menetesi pipinya dan jatuh ke wajah luhan. Ji yeon meraih kepala luhan memangkunya di pangkuannya. Ji yeon memungut kotak kecil di genggaman tangan luhan kemudian membukanya. Air matanya makin mengucur deras, terkenang di memorinya masa-masa indah bersama kekasih yang teramat dicintainya itu.
            “Luhan ah!!! Tidak !!! Jangan pergi !!!Aku mencintaimu !!!Mianhe,, mianhe!!teriak jiyeon histeris, tangisnya kini membuncah
            “ Luhan ah jangan tinggalkan aku “ isak ji yeon tapi sudah terlambat.
                                                            END