Cast :
·
Park
Chanyeol
·
Kim
haejin (OC)
·
Oh
Sehun
·
Im
Yoona
Suport cast:
·
Han
Geng a.k.a Dr. Kim
·
Krystal
(fx)
·
Boomi
(A-pink)
·
Kim
Jongin (EXO)
·
Park
yoochun
·
Seung
Ri (Bigbang)
·
Other
cast temukan sendiri
Genre :
romance, school life, dll *rasakan sendiri
Di ruang
persalinan
Dari luar
terdengan suara wanita menjerit jerit, segera mengharapkan kelahiran anaknya. Sedangkan
sang suami menemani di sisi tempat tidur istrinya seraya menggenggam tangan
wanita itu yang juga segera mengharapkan anaknya segera lahir.
Tiba-tiba
terdengar suara tangis bayi. . .
“Oh, anak anda
lahir dengan sehat.. tepat jam 10.30, tanggal 1 Nophember 1994…dan dia
perempuan nyonya dan tuan, selamat.” Seorang suster ,menyerahkan bayi perempuan
yang masih merah itu kepada wanita yang tak lain adalah ibu sang bayi.
“Aku akan
menamainya Kim Hae Jin.” Ujar sang ayah yang tak tahan ingin segara mengelus
putri yang begitu didambakannya. Namun
sebelum tangan lelaki itu mendarat di kulit merah Heajin, seseorang membuka
pintu kamar dengan kasar, ia adalah seorang wanita yang mengenakan jas putih
khas seorang dokter.
“Tuan Kim!
Tolong! Ini darurat…tolong bantu aku tangani pasien jantung yang satu ini
dokter. Kumohon…, aku tidak bias menanganinya sendiri.” Katanya sambil
terenga-engah
“Dokter Han,
tenanglah sebentar. Apa Anda tidak mengerti, saya cuti hari ini untuk menunggu
istriku yang akan melahirkan.”
“Oh, Tuan Kim.
Tidakkah kau mengerti? Ini menyangkut nyawa seseorang. Dan hanya kau
satu-satunya harapan untuk dia. Kumohon,
dia masih satu tahun, masa depannya masih panjang, dan alangkah
menyayangkan jika dia harus mati sekarang hanya gara-gara dokter yang akan
menanganinya lebih memilih untuk mementingkan urusan pribadinya. Tolonglah
Dokter Kim..” kata wanita yang dipanggil Dokter Han itu.
“Ayah,
tinggalkan dulu aku. Tidak apa-apa. Tangani dulu pasienmu, kau adalah dokter
disini. Cepatlah!” pinta wanita yang baru saja melahirkan tersebut kepada
suaminya.
======
Haejin’s POV
“Appa, jadi begitu awal kedatangan
Chanyeol di Rumah Sakit Seoul ?”
Ayah hanya mengangguk dan kembali tenggelam bersama laptop yang
ada di hadapannya sekarang.
Ah…Chanyeol, aku sudah ingin
melupakanmu. Terlalu lama kau meninggalkanku sendiri di Korea. Bahkan senyumu
pun aku sudah tak ingat, apalagi mengenal wajahmu yang sekarang…
Aku
memandang keluar lewat dinding(?) kaca di sebelahku… hmmm…di luar hujan
Chanyeol,
apakah kau masih hidup? Aku marindukanmu…
“Haejin, sebulan lagi kita akan
pindah rumah, jadi semester depan kau akan pindah sekolah. Sudah kau pikirkan kemana
kau akan pindah sekolah?” Tanya Eomma yang baru saja datang dengan membawakan
secangkir espresso hangat untuk Appa, kemudian Eomma duduk di sampingku-di sofa
yang berada di samping dinding kaca ini.
Untuk
pertanyaan Eomma tadi, sebenarnya aku ingin menjawab tidak tahu, tapi karena
pikiranku yang masih penuh dengan Chanyeol menghasilkan kata-kata yang mungkin
terdengar oleh orang lain dengan suara menyerupai “errr…” yang mengerikan.
TBC